-->

Alynea Farm

Kami

image
Kami

Alynea Farm

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam Fusce

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat portaFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta


Education
University of Engineering

Bachelor of Science

College of Awesomeness

Master of Fine Arts

School of Amusement

Bachelor of Fine Arts


Experience
Lead Developer

State Art company

UI/UX Developer

Design Corporation

Front-End Developer

Creative Design Studio


My Skills
Design
Programming
Branding
Marketing

764

Awards Won

1664

Happy Customers

2964

Projects Done

1564

Photos Made

Keuntungan Apa Yang Didapatkan Di Alynea Farm

Cara Order Mudah

Hanya dengan menelpon ke nomor 082327666677 atau WhatsApp ke nomor 087738777712. Silakan isi Nama, Jumlah DOC Joper, Tanggal Pengirman, dan Alamat Pengiriman. Kami segera merespon pre-order DOC Ayam Joper yang anda inginkan.

Harga Sesuai Kualitas

Jangan terkecoh dengan harga DOC yang murah. Harga yang kami tawarkan sesuai dengan kualitas karena kami tidak ingin hasil panen anda tidak profit.

Pengiriman Yang Cepat Dan Kontinyu

Sudah lebih dari 5 tahun kami berpengalaman pada distribusi pengiriman produk kami sehingga tidak diragukan lagi, barang yang anda pesan pasti tiba sesuai jadwal yang anda inginkan.

SOME OF WORK
Showing posts with label Ternak Burung. Show all posts
Showing posts with label Ternak Burung. Show all posts

Cara Mudah Beternak Burung Ciblek

Cara mudah beternak burung ciblek dalam sangkar saat ini menjadi terobosan baru yang digemari oleh para penghobi burung,karena burung ciblek saat ini sudah langka dan akan sulit ditemukan di alam liar, hal itu terjadi karena banyaknya perburuan burung yang mempunyai mental tarung ini, ciblek sendiri merupakan burung yang dicari oleh para kicau mania. Ciblek merupakan burung kecil namun memiliki suara yang keras dengan ciri khasnya itu burung ciblek sangat digemari untuk dijadikan burung master bagi burung ocehan lainnya seperti murai batu, kacer dan masih banyak lagi dengan tembakannya yang rapat tentunya ciblek sangatlah diperlukan bagi penghobi burung ocehan.
Sehubungan dengan susahnya mendapatkan ciblek kita patut melakukan terobosan dengan cara melakukan penangkaran burung ciblek dirumah,hal ini dilakukan untuk menjaga populasi burung kecil mungil namun memiliki mental tarung ini, nah untuk itu disini kami akan berikan Tips Cara beternak Ciblek dirumah dengan menggunakan sangkar harian :

Berikut cara beternak ciblek yang mudah yang dapat kami berikan untuk anda
  • Memilih indukan yang tepat
Pilihlah indukan burung ciblek yang sudah jinak ataupun jinak lalat, ini dimaksudkan agar ciblek mudah dikawinkan, karena ciblek yang jinak dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan aktifitas manusia disekitarnya. Jangan mengawinkan ciblek yang liar karena berpotensi kegagalan perkawinan, mengingat sifat ciblek yang liar seperti diungkapkan tadi. Indukan burung jantan sebaiknya berumur 1,5 tahun dan betina 1 tahun.
  •  Proses penjodohan ciblek
Karena sifat agresif dan menyerang burung ciblek, maka pisahkan kedua burung tersebut dalam sangkar yang ditempatkan berdekatan sampai keduanya mulai bisa beradaptasi satu dengan lainnya, bila telah beradaptasi biasanya ditandai keduanya saling bersiul saling membalas bersahutan dan sering terlihat tidur/beristirahat saling berdekatan walau terpisah kandangnya.
Bila sudah benar-benar keduanya terlihat akur, ciblek jantan sudah saatnya dimasukkan kedalam sangkar yang betina. Berikan pakan yang mengundang birahi selama proses perkawinannya seperti jangkrik dan kroto, atau gunakan BirdMature yang cukup efektif untuk menjaga birahi ciblek pada level optimal, dan juga meningkatkan kesuburan serta kesehatan anak ciblek hasil perkawinannya.
  • Kandang penangkaran ciblek
Kandang merupakan objek yang harus diperhatikan pula dalam penangkaran ciblek, kandang bisa menggunakan model aviary yaitu dibuat seperti habitat aslinya dengan memasukkan tanaman rambat pada kandangnya
  • Proses Penangkaran
Setelah proses perkawinan sukses, sebaiknya jangan terlalu sering mengganti pakan, karena akan mengganggu proses pengeraman oleh induk ciblek hingga dapat menyebabkan induk betina menjadi stres dan tidak mau bahkan membuang telurnya. Induk ciblek biasanya bertelur 3 sampa 5 butir dalam sekali perkawinan dan mengerami telurnya selama 12 hari, dan bila sudah menetas, biarkan induknya merawat anaknya selama 10 hari atau 2 minggu sampai anaknya mandiri sebelum dipsahkan kandangnya. Jangan lupa pemberian kroto dan jangkri untuk ditingkatkan.

Model Kandang Burung Parkit

Model bentuk kandang burung parkit terdapat dua macam model kandang yang umum digunakan para penangkar burung parkit selama ini, yakni model satu pasang dan model multi pasang.

a. Model Satu Pasang
Yang dimaksud kandang model satu pasang, yaitu kandang dibuat hanya untuk satu pasang burung parkit. Ukuran luas kandang cukup kecil, misalnya panjang 57 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 1 meter persegi. Model kandang ini umumnya dipakai oleh para penangkar burung parkit dengan tujuan sekadar senang memelihara burung atau sifatnya nonkomersial, namun demikian ukuran sebesar itu burung parkit juga dapat berkembang biak.
Apabila beternak burung parkit dengan tujuan komersial, pembuatan kandang dapat dengan ukuran tersebut dengan catatan jumlahnya harus banyak, dan disesuaikan berapa pasang jumlah parkit yang akan diternakkan. Bila tidak demikian, membuat kandang besar tetapi disekat-sekat dengan menggunakan kawat kasa, papan kayu, atau triplek.

Kelebihan kandang model satu pasang adalah seperti berikut ini.
  1. Mudah dipindah-pindahkan, karena tidak terlalu berat untuk diangkat, sesuai dengan keinginan penangkar, apakah akan ditempatkan di depan, belakang atau di samping rumah.
  2. Cocok sebagai penghias ruangan halaman/ taman/ kebun. 
  3. Karena satu kandang untuk satu pasang parkit, keturunannya mudah dipantau, cepat atau lambat perkembangan, bentuk warna bulunya, dan sebagainya.
  4. Disamping kandang model tersebut memiliki kelebihan, ada juga kekurangannya, misalnya seperti kebebasan gerak kurang  terjamin, produktivitas parkit kurang dapat diharapkan secara maksimal, Pemeliharaannya lebih rumit, karena harus banyak menyediakan tempat pakan dan minum, & membersihkan setiap kandang memakan waktu lama.
b. Model Multi Pasang
Model multi pasang, yakni satu kandang besar untuk beberapa pasang-parkit. Besar dan luas kandang selaras dengan jumlah parkit yang dibudidayakan supaya ruang geraknya lebih bebas dan leluasa. Bentuk kandang seperti ini yang paling banyak dipergunakan para penangkar burung parkit.

c. Kotak Sarang
Kotak sarang (gowok) merupakan kotak tempat bertelur, mengeram, dan merawat anakan yang masih kecil, hingga anakan menjadi dewasa. Ukuran kotak sarang yang umum digunakan panjang 20 cm, lebar 20 cm, dan tinggi 30 cm. Lubang pintu masuk berbentuk bundar diameter i 4,5 cm dan di bawahnya terdapat tempat bertengger, dasar kotak sarang dibuat cekung yang gunanya tempat meletakkan telur supaya telur-telur tidak menggelinding atau berceceran. Kotak sarang dapat dibuat dengan bahan papan kayu dengan syarat lapang dan gelap. Kotak sarang ini dapat dengan mudah dibeli di pasar-pasar burung, sehingga tidak perlu repot-repot membuat sendiri karena harganya relatif murah, satu buah kotak sarang pada bulan Januari harganya Rp1.500,00. Penggunaan kotak sarang harus disesuaikan dengan jumlah pasangan parkit atau bisa diberi lebih, misalnya lima pasang burung parkit perlu disediakan 6 hingga 7 buah kotak sarang. Penempatan kotak sarang dapat ditempelkan pada dinding belakang, berjejer secara horisontal atau vertikal.

d. Tenggeran

Sesuai dengan namanya, tenggeran berarti sebuah tempat untuk bertengger burung dalam sangkar atau kandang. Ada berbagai macam bahan yang dapat digunakan sebagai tenggeran, seperti ranting pohon, kayu, atau bambu. Tenggeran yang baik berbentuk bulat atau halus sehingga kaki burung parkit tidak merasa sakit apabila mencengkeram tenggeran tersebut. Besar-kecilnya ukuran tenggeran disesuaikan dengan luas atau panjangnya cengkeraman jari parkit sehingga saat bertengger tubuh parkit tidak mudah goyah. Meletakkan tenggeran dalam kandang dapat di tengah-tengah secara horisontal, dari sudut ke sudut atau di dekat pintu masuk kotak sarang, sehingga memudahkan burung parkit masuk melalui lubang kotak. Tenggeran dapat juga memanfaatkan ranting pohon yang banyak cabangnya, yang ditancapkan di lantai kandang.

Lokasi Kandang Untuk Ternak Burung Parkit

Lokasi kandang ternak burung parkit sangat menentukan hasil dari perkembangbiakan burung parkit. Memanfaatkan pekarangan rumah, misalnya di halaman depan, samping, atau belakang. Burung parkit mudah menyesuaikan terhadap lingkungan di mana mereka hidup. Tetapi lokasi berpengaruh terhadap keberhasilan.Untuk jelasnya, syarat lokasi yang ideal untuk budidaya burung parkit dapat diuraikan di bawah ini:
  • Pilih lokasi yang tenang (suasana sepi), jauh dari keramaian, jauh dari gangguan anak-anak, suara deru mesin, dan jauh dari jalan raya.
  • Lokasi yang teduh dan sejuk, burung parkit tidak tahan hidup terhadap udara panas terik matahari. Namun demikian lokasi kandang perlu sinar matahari hanya beberapa jam saja setiap harinya. Terlalu banyak sinar matahari perkembangan hidup parkit menjadi kurang baik.
  • Akan lebih baik di sekitar lokasi kandang terdapat pepohonan yang berfungsi sebagai penahan cahaya matahari langsung. 
  • Lokasi harus bersih dan sehat, jauh dari polusi udara, misalnya dari polusi asap bahan bakar, dan asap cerobong pabrik. 
  • Lokasi yang ideal, tidak terlalu panas tetapi juga tidak terlalu lembap atau dingin.

1. Kandang.
Dalam membuat kandang atau sangkar yang perlu diperhatikan adalah luas kandang yang ideal, konstruksi kandang serta model kandang.

a. Luas Kandang
Seberapa besar ukuran kandang ideal sebenarnya tak ada ketentuan, semuanya tergantung ketersediaan lahan dan kemampuan masing-masing penangkar. Makin luas ukuran kandang tentu saja makin baik, tetapi akan banyak memakan biaya. 

Sebagai gambaran supaya tidakaragu-ragu membuat ukuran kandang, beberapa penangkar burung parkit yang telah cukup berpengalaman menggunakan ukuran panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2 meter. Ukuran luas tersebut idealnya diisi 5 sampai 10 pasang induk atau sama dengan 10 sampai 20 ekor burung parkit, ini untuk tahap awal dan seterusnya burung parkit akan beranak-pinak dalam jumlah puluhan ekor bahkan ratusan ekor. Oleh karena itu, sebaiknya anakan burung parkit yang sudah dapat mencari makanan sendiri dengan ditandai telah mampu terbang dipisahkan ke kandang lain.

Apabila tidak memiliki luas kandang sebesar itu, penangkar dapat membuat ukuran yang lebih kecil, misalnya panjang 1 meter, lebar 70 cm, dan tinggi 2 meter, dengan demikian cukup menyediakan 2 sampai 3 pasang burung parkit.

b. Bahan Kandang
Untuk membuat kandang, bahan-bahan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut:
  • papan kayu (blabak), untuk dinding belakang (background) 
  • kayu ukuran 3 x 5 Cm atau 3 X 4 cm, untuk rangka kandang
  • kawat kasa lubang segi empat, berdiameter 1 cm.
  • asbes gelombang atau genting, untuk atap;
  • plastik bening atau berwarna ukuran 0,8 sampai 0,12, untuk tutup kandang;
  • engsel pintu, gembok, dan lain sebagainya;
  • paku, batu bata, dan semen;
  • triplek, untuk plafon.
c.Konstruksi Kandang
Konstruksi kandang perlu dibuat sedemikian rupa sehingga burung parkit dapat hidup dengan nyaman dan tenang. Usaha yang perlu dilakukan misalnya seperti berikut ini.
  1. Rangka kandang dari bahan kayu keras tidak mudah keropos, ukuran kayu gunakan 3x4 cm atau 3x5 cm.
  2. Atap kandang dari genting (gendeng) atau asbes, jangan menggunakan seng, karena suhu udara dalam ruangan di dalam kandang akan menjadi panas, kondisi yang sangat panas mengakibatkan telur sulit menetas (kopyor).
  3. Bagian belakang kandang dari kayu atau menempel di tembok.
  4. Sisi-sisi kandang gunakan kawat kasa yang lubangi lubangnya tidak terlalu besar, penggunaan kawat kasa ini bertujuan untuk kelancaran sirkulasi udara juga berfungsi agar sinar matahari tidak mengenai langsung pada kotak sarang (tempat bertelur dan mengeram).
  5. Pintu kandang cukup untuk masuk orang untuk keperluan membersihkan kandang, mengganti pakan, dan mengontrol
  6. kotak-kotak sarang yang tidak dapat dijangkau dari luar kandang.
  7. Dalam membuat kandang harus benar-benar rapat setiap sudut-sudut dan sisi-sisi kandang, supaya binatang lain tidak dapat'masuk, misalnya kucing, tikus, dan cicak.
  8. Pada setiap sisi bagian atas kandang di bawah atap, berilah penutup dari plastik yang dapat digulung bila waktu pagi tiba, sore, atau malam hari ditutup.
  9. Kandang yang baik menghadap ke timur, sehingga di pagi hari mendapat pancaran sinar matahari, ini penting untuk kesehatan burung, kehangatan, dan membunuh kuman. 
  10. Lantai kandang sebaiknya disemen atau diplester dengan kemiringan tertentu sehingga mudah untuk membersihkannya, disapu, dan disiram. 

Memilih Bibit Dan Sumber Bibit Burung Parkit

Memilih bibit burung parkit indukan untuk diternakan juga memegang peran yang sangat penting
agar dapat menghasilkan anakan super yang berkualitas bagus. Pada ulasan kami berikut kami akan membagikan beberapa cara sebelum sobat mulai beternak burung parkit.



1. Sumber Bibit Parkit

Setelah mengenal berbagai hal tentang sosok burung parkit, khususnya untuk peternak pemula perlu mengetahui bagaimana mendapatkan bibit burung parkit, apakah akan membeli dari pasar burung atau membeli ke peternak burung parkit yang sudah berjalan.
  • Pasar Burung
Membeli bibit burung parkit di pasar burung merupakan cara mudah dan praktis, karena burung ada di setiap kota dan daerah, burung parkit pasti diperjualbelikan di situ. Biasanya, para pedagang burung parkit menerima setoran dari para peternak yang kemudian dijual dan melayani untuk para calon peternak maupun penggemar burung parkit. Burung parkit yang ada di pasar datangnya dari peternak berbagai penjuru; kemudian oleh pedagang dicampur dan disimpan entah sudah berapa lama dalam satu kandang atau sangkar yang relatif kecil, sehingga berdesak-desakan bahkan tidak jarang tanpa diberi minum atau makan. Hal seperti ini menjadi pertimbangan bagi orang yang akan membeli bibit untuk diternakkan, apakah kondisi burung parkit yang berdesak-desakan dalam jangka waktu lama tidak berpengaruh terhadap kesehatan yang nantinya akan digunakan untuk indukan. Di samping masalah tersebut, kita tidak mengetahui asal-usul keturunan, apakah keturunan dari bibit unggul atau tidak.
  • Peternak Parkit
Membeli bibit burung parkit pada peternak yang sudah berpengalaman, keuntungannya, harga lebih murah, mengetahui dengan pasti asal-usul keturunannya, dapat memilih secara lebih leluasa. Biasanya, peternak ini bersedia memberikan informasi atau konsultasi yang diperlukan calon peternak yang membeli kepadanya. Informasi-informasi sekitar peternakan burung parkit akan menambah wawasan yang bermanfaat bagi calon peternak.

2. Cara Memilih Bibit Burung Parkit
Seorang yang belum berpengalaman, untuk memilih bibit burung parkit bukan pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu, calon peternak harus mengetahui kriteria bibit yang baik, supaya nantinya akan memperoleh hasil perkembangbiakan yang jumlahnya banyak dan kualitas turunannya baik.

Kriteria bibit yang baik adalah seperti berikut ini: 
  1. Seluruh bagian tubuh tampak serasi dan bagus
  2. Kondisi burung tidak terdapat cacat tubuh.
  3. Bulu seluruh tubuhnya bersih dan halus.
  4. Mata bening dan bersinar.
  5. Dubur tidak basah.
  6. Umur antara 3 sampai 4 bulan (dewasa siap kawin). 
  7. Gerakannya lincah atau gesit; 
  8. Nafsu makannya tinggi. 
  9. Berasal dari induk yang baik atau unggul.
3. Kawin Silang
Kawin silang diartikan perkawinan dari dua pasang yang satu sama lain tidak memiliki hubungan darah. Bagi para penangkar burung (secara umum) mempercayai bahwa perkawinan yang masih terkait hubungan darah akan menghasilkan keturunan yang kurang baik, misalnya jumlah keturunannya sedikit, cacat pada bagian tubuh, dan lain-lain. Demikian pula berlaku bagi kehidupan burung parkit. Untuk mendapatkan turunan atau generasi yang produktif dan unggul, sebaiknya melakukan sistem kawin silang, artinya baik pejantan atau betina berasal dari turunan yang sama sekali tidak ada hubungan keluarga.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas kaitannya antara kawin silang dengan masalah bibit ini dapat diilustrasikan seperti berikut ini. Burung parkit yang sudah berkembang biak dalam jumlah banyak dalam satu kandang besar sudah dapat dipastikan parkjt. parkit yang masih muda bagian dari hasil turunan perkawinan dalam keluarga. Hal ini dibiarkan terjadi oleh peternak, karena peternak tidak mau atau enggan memisahkan anakan parkitnya sejak awal, sehingga terus berkembang sama-sama menjadi dewasa, bahkan tidak jarang sulit dibedakan mana yang masih muda dan mana yang sudah dewasa. Sebaiknya dalam membeli bibit untuk digunakan sebagai induk dicari dari beberapa peternak. Artinya, sebagian bibit diperoleh dari peternak A dan sebagian dari peternak B, sehingga akan didapatkan indukan dari keturunan yang berbeda.

4. Warna Bulu
Burung parkit memiliki berbagai macam warna bulu di seputar tubuhnya, ada warna polos (putih atau kuning), ada warna hijau dominan dan sisik hitam, ada warna biru dominan sisik hitam, putih, ada Warna kuning dominan sisik hitam, dan ada pula wama abu-abu dominan sisik hitam.
Demikian pula terhadap warna matanya, ada yang hitam dan merah. Baik warna bulu maupun mata muncul atau terjadi karena pengaruh dari keturunannya, baik dari betina maupun jantan. Warna bulu tidak dapat diciptakan dengan rekayasa apapun, yang sesungguhnya hasil aneka warna itu dilahirkan gen induknya. Kalau menginginkan warna bulu tertentu pada keturunannya, harus menempatkan bibit dengan warna tertentu pula.

Beternak Burung Parkit

Beternak burung parkit, yang termasuk kedalam bangsa aves yaitu hewan bersayap yang mudah diternakkan, mudah beradaptasi dengan lingkungan dan mudah berkembang biak dengan cara bertelur. Seperti umumnya, hewan yang tidak berdaun telinga berkembang biak selalu diawali dengan bertelur.

A. Masa Kawin
Ketika memasuki masa untuk berbiak suasana kandang menjadi riuh rendah, si jantan sangat aktif terbang ke sana ke mari mengejar-kejar betina pasangannya. Masing-masing pasangan asyik berkejar-kejaran, bercumbu dan berdamping-dampingan, seakan-akan dalam satu kandang tak ada burung parkit sesamanya. Pada masa berbiak biasanya si betina menghabiskan waktu di dalam kotak sarang, si jantan dengan aktif mencari dan mengirim makanan untuk pasangannya dengan mondar-mandir keluar masuk kotak sarang. Pada masa ini, peternak perlu mengenali pasangan-pasangan tersebut, tidak sulit dilakukan, asal telaten dan sabar sering memperhatikan pasangan-pasangan tersebut. Pengetahuan hal ini penting, untuk mengetahui warna bulu dari keturunan pasangan tertentu akan menurunkan warna-warna bulu tertentu.

B. Masa Bertelur
Setelah mendapatkan pasangan yang cocok dan melakukan perkawinan, kedua pasangan burung parkit rajin mencari sarang untuk bertelur. Di alam aslinya burung parkit bertelur di batang kayu yang dilubangi di tempat-tempat yang dirasakan paling aman. Biasanya sarang terlindung dari kemungkinan adanya gangguan dari binatang lain dan suasana sarang berada dalam tempat gelap untuk menjaga keamanan. Karena burung parkit tergolong burung hias yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan di mana dia hidup, diternakkan dalam satu kandang pun mudah berkembang biak, sekalipun dalam kandang terdapat banyak gangguan dari sesamanya.

Dalam satu periode (masa) peneluran, jumlah telurnya mencapai 4 sampai 8 butir. Burung parkit yang baru pertama kali bertelur biasanya hanya menghasilkan 3 sampai 4 butir. Bertelur tidak secara rutin setiap hari, tetapi ada tenggang Waktu beberapa hari. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi telur antara 15 sampai 18 hari. Telur burung parkit berwarna putih bersih, berbentukbulat dengan berat antara 1,8 sampai 2,5 gram per butir.

Burung parkit menyukai tempat lindung dan gelap untuk menaruh telurnya. Oleh karena itu, kotak sarang (tempat bertelur) dibuat sedemikian rupa yang berkesan sesuai habitatnya. Saat proses bertelur, wajib diberikan pakan yang bervariasi terutama taoge dan kangkung. Selain itu, air minum perlu ditambahkan vitamin dan mineral, misalnya growvit atau canary post. Pada masa burung parkit betina bertelur, upayakan suasana kandang dan lingkungan sekitarnya dibuat setenang mungkin, baik lalu lalang orang, hewan maupun suara-suara mesin. Suasana yang menimbulkan gangguan pada burung parkit betina yang sedang bertelur, dapat menyebabkan proses bertelur tidak sampai tuntas, dan sebagian telur tersebut tidak dapat menetas.

C.Masa Pengeraman
Telur-telur burung parkit dierami biasanya tidak menetas secara bersamaan. Telur lebih awal akan menetas lebih dulu. Kalau ingin telur-telur itu menetas bersamaan, setiap bertelur telurnya diambil dan disimpan. Demikian seterusnya sampai telur terakhir, kemudian semua telur diletakkan kembali ke kotak sarang. Dengan cara demikian telur akan menetas secara bersamaan, intervalnya tidak terlalu lama. Keuntungan cara ini, besarnya anak burung merata.

D. Dari Anakan Hingga Dewasa.
Dari sejak menetas hingga berumur 40 hari, anakan atau piyik burung parkit disuapi (diloloh) oleh induknya, karena pada masa tersebut anakan belum mampu untuk mencari makanan sendiri. Yang perlu dilakukan peternak tentu saja kualitas dan kuantitas pakan ditingkatkan, di samping pemberian air minum perlu ditambah vitamin dan mineral. Umur 15 hari pertumbuhan bulu anakan pada tubuh, kepala, sayap, dan ekornya mulai tampak. Pada umur 40 hari satu persatu sudah mulai dapat terbang dan mencari makanan sendiri. Setelah itu, induk betina maupun jantan aktif kembali dalam proses perkawinan dan mulai bertelur lagi. Demikian juga seterusnya setiap 3 bulan akan berkembang biak.

Dari beberapa referensi menyebutkan, sepasang burung parkit selama satu tahun mampu berbiak enam kali periode, atau dengan kata lain setiap dya bulan sekali berkembang biak. Hal ini sama sekali tidak realistis. Seorang praktisi tidak akan mengatakan hal seperti itu. Sesungguhnya selama setahun sepasang burung parkit mampu berbiak maksimal empat kali bahkan hanya tiga kali. Burung parkit mencapai usia dewasa antara 3 Sampai 4 bulan. Apabila pertumbuhan normal dan kesehatan baik, umur lima bulan sudah mulai aktif mencari pasangan yang cocok dan kemudian mulai bertelur. Burung parkit mencapai usia produktif sampai umur 5 tahun, tetapi dari pengalaman setelah berumur 2 tahun, kuantitas dan kualitas telurnya sudah semakin menurun. Setiap periode peneluran jumlah telurnya makin sedikit dan fertilitasnya kendor. Sebaiknya setelah indukan (bibit) berumur  di atas 2 tahun, lebih baik dijual ke pasar dan diganti bibit baru, yang dapat diperoleh dari keturunannya.

Mulai Membuat Pesanan

Contact Us
Alynea Farm
082327666677
Sleman, Yogyakarta

Blog Archive

Text Widget

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.