-->

Alynea Farm

Kami

image
Kami

Alynea Farm

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam Fusce

Fusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta, neque massa, ut tincidunt eros est nec diam FusceFusce quis volutpat portaFusce quis volutpat porta, ut tincidunt eros est nec diam erat quis volutpat porta


Education
University of Engineering

Bachelor of Science

College of Awesomeness

Master of Fine Arts

School of Amusement

Bachelor of Fine Arts


Experience
Lead Developer

State Art company

UI/UX Developer

Design Corporation

Front-End Developer

Creative Design Studio


My Skills
Design
Programming
Branding
Marketing

764

Awards Won

1664

Happy Customers

2964

Projects Done

1564

Photos Made

Keuntungan Apa Yang Didapatkan Di Alynea Farm

Cara Order Mudah

Hanya dengan menelpon ke nomor 082327666677 atau WhatsApp ke nomor 087738777712. Silakan isi Nama, Jumlah DOC Joper, Tanggal Pengirman, dan Alamat Pengiriman. Kami segera merespon pre-order DOC Ayam Joper yang anda inginkan.

Harga Sesuai Kualitas

Jangan terkecoh dengan harga DOC yang murah. Harga yang kami tawarkan sesuai dengan kualitas karena kami tidak ingin hasil panen anda tidak profit.

Pengiriman Yang Cepat Dan Kontinyu

Sudah lebih dari 5 tahun kami berpengalaman pada distribusi pengiriman produk kami sehingga tidak diragukan lagi, barang yang anda pesan pasti tiba sesuai jadwal yang anda inginkan.

SOME OF WORK
Showing posts with label Burung Parkit. Show all posts
Showing posts with label Burung Parkit. Show all posts

Memilih Bibit Dan Sumber Bibit Burung Parkit

Memilih bibit burung parkit indukan untuk diternakan juga memegang peran yang sangat penting
agar dapat menghasilkan anakan super yang berkualitas bagus. Pada ulasan kami berikut kami akan membagikan beberapa cara sebelum sobat mulai beternak burung parkit.



1. Sumber Bibit Parkit

Setelah mengenal berbagai hal tentang sosok burung parkit, khususnya untuk peternak pemula perlu mengetahui bagaimana mendapatkan bibit burung parkit, apakah akan membeli dari pasar burung atau membeli ke peternak burung parkit yang sudah berjalan.
  • Pasar Burung
Membeli bibit burung parkit di pasar burung merupakan cara mudah dan praktis, karena burung ada di setiap kota dan daerah, burung parkit pasti diperjualbelikan di situ. Biasanya, para pedagang burung parkit menerima setoran dari para peternak yang kemudian dijual dan melayani untuk para calon peternak maupun penggemar burung parkit. Burung parkit yang ada di pasar datangnya dari peternak berbagai penjuru; kemudian oleh pedagang dicampur dan disimpan entah sudah berapa lama dalam satu kandang atau sangkar yang relatif kecil, sehingga berdesak-desakan bahkan tidak jarang tanpa diberi minum atau makan. Hal seperti ini menjadi pertimbangan bagi orang yang akan membeli bibit untuk diternakkan, apakah kondisi burung parkit yang berdesak-desakan dalam jangka waktu lama tidak berpengaruh terhadap kesehatan yang nantinya akan digunakan untuk indukan. Di samping masalah tersebut, kita tidak mengetahui asal-usul keturunan, apakah keturunan dari bibit unggul atau tidak.
  • Peternak Parkit
Membeli bibit burung parkit pada peternak yang sudah berpengalaman, keuntungannya, harga lebih murah, mengetahui dengan pasti asal-usul keturunannya, dapat memilih secara lebih leluasa. Biasanya, peternak ini bersedia memberikan informasi atau konsultasi yang diperlukan calon peternak yang membeli kepadanya. Informasi-informasi sekitar peternakan burung parkit akan menambah wawasan yang bermanfaat bagi calon peternak.

2. Cara Memilih Bibit Burung Parkit
Seorang yang belum berpengalaman, untuk memilih bibit burung parkit bukan pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu, calon peternak harus mengetahui kriteria bibit yang baik, supaya nantinya akan memperoleh hasil perkembangbiakan yang jumlahnya banyak dan kualitas turunannya baik.

Kriteria bibit yang baik adalah seperti berikut ini: 
  1. Seluruh bagian tubuh tampak serasi dan bagus
  2. Kondisi burung tidak terdapat cacat tubuh.
  3. Bulu seluruh tubuhnya bersih dan halus.
  4. Mata bening dan bersinar.
  5. Dubur tidak basah.
  6. Umur antara 3 sampai 4 bulan (dewasa siap kawin). 
  7. Gerakannya lincah atau gesit; 
  8. Nafsu makannya tinggi. 
  9. Berasal dari induk yang baik atau unggul.
3. Kawin Silang
Kawin silang diartikan perkawinan dari dua pasang yang satu sama lain tidak memiliki hubungan darah. Bagi para penangkar burung (secara umum) mempercayai bahwa perkawinan yang masih terkait hubungan darah akan menghasilkan keturunan yang kurang baik, misalnya jumlah keturunannya sedikit, cacat pada bagian tubuh, dan lain-lain. Demikian pula berlaku bagi kehidupan burung parkit. Untuk mendapatkan turunan atau generasi yang produktif dan unggul, sebaiknya melakukan sistem kawin silang, artinya baik pejantan atau betina berasal dari turunan yang sama sekali tidak ada hubungan keluarga.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas kaitannya antara kawin silang dengan masalah bibit ini dapat diilustrasikan seperti berikut ini. Burung parkit yang sudah berkembang biak dalam jumlah banyak dalam satu kandang besar sudah dapat dipastikan parkjt. parkit yang masih muda bagian dari hasil turunan perkawinan dalam keluarga. Hal ini dibiarkan terjadi oleh peternak, karena peternak tidak mau atau enggan memisahkan anakan parkitnya sejak awal, sehingga terus berkembang sama-sama menjadi dewasa, bahkan tidak jarang sulit dibedakan mana yang masih muda dan mana yang sudah dewasa. Sebaiknya dalam membeli bibit untuk digunakan sebagai induk dicari dari beberapa peternak. Artinya, sebagian bibit diperoleh dari peternak A dan sebagian dari peternak B, sehingga akan didapatkan indukan dari keturunan yang berbeda.

4. Warna Bulu
Burung parkit memiliki berbagai macam warna bulu di seputar tubuhnya, ada warna polos (putih atau kuning), ada warna hijau dominan dan sisik hitam, ada warna biru dominan sisik hitam, putih, ada Warna kuning dominan sisik hitam, dan ada pula wama abu-abu dominan sisik hitam.
Demikian pula terhadap warna matanya, ada yang hitam dan merah. Baik warna bulu maupun mata muncul atau terjadi karena pengaruh dari keturunannya, baik dari betina maupun jantan. Warna bulu tidak dapat diciptakan dengan rekayasa apapun, yang sesungguhnya hasil aneka warna itu dilahirkan gen induknya. Kalau menginginkan warna bulu tertentu pada keturunannya, harus menempatkan bibit dengan warna tertentu pula.

Beternak Burung Parkit

Beternak burung parkit, yang termasuk kedalam bangsa aves yaitu hewan bersayap yang mudah diternakkan, mudah beradaptasi dengan lingkungan dan mudah berkembang biak dengan cara bertelur. Seperti umumnya, hewan yang tidak berdaun telinga berkembang biak selalu diawali dengan bertelur.

A. Masa Kawin
Ketika memasuki masa untuk berbiak suasana kandang menjadi riuh rendah, si jantan sangat aktif terbang ke sana ke mari mengejar-kejar betina pasangannya. Masing-masing pasangan asyik berkejar-kejaran, bercumbu dan berdamping-dampingan, seakan-akan dalam satu kandang tak ada burung parkit sesamanya. Pada masa berbiak biasanya si betina menghabiskan waktu di dalam kotak sarang, si jantan dengan aktif mencari dan mengirim makanan untuk pasangannya dengan mondar-mandir keluar masuk kotak sarang. Pada masa ini, peternak perlu mengenali pasangan-pasangan tersebut, tidak sulit dilakukan, asal telaten dan sabar sering memperhatikan pasangan-pasangan tersebut. Pengetahuan hal ini penting, untuk mengetahui warna bulu dari keturunan pasangan tertentu akan menurunkan warna-warna bulu tertentu.

B. Masa Bertelur
Setelah mendapatkan pasangan yang cocok dan melakukan perkawinan, kedua pasangan burung parkit rajin mencari sarang untuk bertelur. Di alam aslinya burung parkit bertelur di batang kayu yang dilubangi di tempat-tempat yang dirasakan paling aman. Biasanya sarang terlindung dari kemungkinan adanya gangguan dari binatang lain dan suasana sarang berada dalam tempat gelap untuk menjaga keamanan. Karena burung parkit tergolong burung hias yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan di mana dia hidup, diternakkan dalam satu kandang pun mudah berkembang biak, sekalipun dalam kandang terdapat banyak gangguan dari sesamanya.

Dalam satu periode (masa) peneluran, jumlah telurnya mencapai 4 sampai 8 butir. Burung parkit yang baru pertama kali bertelur biasanya hanya menghasilkan 3 sampai 4 butir. Bertelur tidak secara rutin setiap hari, tetapi ada tenggang Waktu beberapa hari. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi telur antara 15 sampai 18 hari. Telur burung parkit berwarna putih bersih, berbentukbulat dengan berat antara 1,8 sampai 2,5 gram per butir.

Burung parkit menyukai tempat lindung dan gelap untuk menaruh telurnya. Oleh karena itu, kotak sarang (tempat bertelur) dibuat sedemikian rupa yang berkesan sesuai habitatnya. Saat proses bertelur, wajib diberikan pakan yang bervariasi terutama taoge dan kangkung. Selain itu, air minum perlu ditambahkan vitamin dan mineral, misalnya growvit atau canary post. Pada masa burung parkit betina bertelur, upayakan suasana kandang dan lingkungan sekitarnya dibuat setenang mungkin, baik lalu lalang orang, hewan maupun suara-suara mesin. Suasana yang menimbulkan gangguan pada burung parkit betina yang sedang bertelur, dapat menyebabkan proses bertelur tidak sampai tuntas, dan sebagian telur tersebut tidak dapat menetas.

C.Masa Pengeraman
Telur-telur burung parkit dierami biasanya tidak menetas secara bersamaan. Telur lebih awal akan menetas lebih dulu. Kalau ingin telur-telur itu menetas bersamaan, setiap bertelur telurnya diambil dan disimpan. Demikian seterusnya sampai telur terakhir, kemudian semua telur diletakkan kembali ke kotak sarang. Dengan cara demikian telur akan menetas secara bersamaan, intervalnya tidak terlalu lama. Keuntungan cara ini, besarnya anak burung merata.

D. Dari Anakan Hingga Dewasa.
Dari sejak menetas hingga berumur 40 hari, anakan atau piyik burung parkit disuapi (diloloh) oleh induknya, karena pada masa tersebut anakan belum mampu untuk mencari makanan sendiri. Yang perlu dilakukan peternak tentu saja kualitas dan kuantitas pakan ditingkatkan, di samping pemberian air minum perlu ditambah vitamin dan mineral. Umur 15 hari pertumbuhan bulu anakan pada tubuh, kepala, sayap, dan ekornya mulai tampak. Pada umur 40 hari satu persatu sudah mulai dapat terbang dan mencari makanan sendiri. Setelah itu, induk betina maupun jantan aktif kembali dalam proses perkawinan dan mulai bertelur lagi. Demikian juga seterusnya setiap 3 bulan akan berkembang biak.

Dari beberapa referensi menyebutkan, sepasang burung parkit selama satu tahun mampu berbiak enam kali periode, atau dengan kata lain setiap dya bulan sekali berkembang biak. Hal ini sama sekali tidak realistis. Seorang praktisi tidak akan mengatakan hal seperti itu. Sesungguhnya selama setahun sepasang burung parkit mampu berbiak maksimal empat kali bahkan hanya tiga kali. Burung parkit mencapai usia dewasa antara 3 Sampai 4 bulan. Apabila pertumbuhan normal dan kesehatan baik, umur lima bulan sudah mulai aktif mencari pasangan yang cocok dan kemudian mulai bertelur. Burung parkit mencapai usia produktif sampai umur 5 tahun, tetapi dari pengalaman setelah berumur 2 tahun, kuantitas dan kualitas telurnya sudah semakin menurun. Setiap periode peneluran jumlah telurnya makin sedikit dan fertilitasnya kendor. Sebaiknya setelah indukan (bibit) berumur  di atas 2 tahun, lebih baik dijual ke pasar dan diganti bibit baru, yang dapat diperoleh dari keturunannya.

Cara Untuk Memasarkan Burung Parkit

Cara untuk memasarkan burung parkit, bagi anda pedagang yang baru terjun dalam bisnis perparkitan perlu mempelajari peta pasar dan strategi pemasaran, kalau tidak keuntungan yang diraih tidak akan maksimal. Menjual burung parkit hasil ternak sendiri tidak sekadar dilempar ke pasar begitu saja, tetapi harus mengetahui kapan saat-saat harga tinggi dan kapan saat harga melemah. Berbeda bagi yang sudah lama terjun di peternakan burung parkit, tahu betul kiat dan strategi pemasaran. Dari pengalaman para praktisi, harga burung parkit akan melemah tajam di saat-saat menjelang hari-hari raya, misalnya menjelang lebaran, tahun baru, dan natal. Disarankan pada bulan-bulan tersebut sebaiknya menahan diri untuk tidak melepas burung parkitnya. Tetapi setelah hari raya biasanya harga mulai stabil'lagi, atau bahkan cenderung naik. Demikian perlu memonitor secara terus-menerus harga pakan, terutama jewawut. Harga jewawut ini setiap saat selalu berubah (fluktuasi), saat yang tepat untuk menjual burung parkit ketika harga jewawut berangsur-angsur turun atau mengalami penurunan tajam. Sebab pada saat yang bersamaan permintaan akan burung parkit meningkat, menguatnya permintaan akan berdampak tingginya harga. 

Sasaran pemasaran terdiri dari tiga jalur, yaitu seperti berikut ini.
  1. Pasar burung, setiap saat bersedia menerima karena sifatnya tetap.
  2. Pedagang pengumpul, ini agak sulit dijangkau bagi peternak pemula, biasanya butuh waktu untuk mengetahui jalur pemasarannya, dan perlu pendekatan-pendekatan.
  3. Perseorangan, yang dimaksud pembeli perseorangan, yakni pembeli untuk diternak sendiri (pendatang baru), biasanya pembeli ini mengetahui dari mulut ke mulut dari teman atau saudara.
Selain hal diatas, seorang peternak juga perlu mempelajari peta pasar yang potensial. Daerah-daerah mana yang pangsa pasarnya kuat, mampu menerima pasokan dalam jumlah banyak, rutin, dan harga bersaing. Biasanya kota-kota besar memiliki tingkat permintaan yang tinggi, dan kecenderungan supplaynya lemah. Sebab menurut pengalaman peternak-peternak banyak berada di daerah-daerah.

Karena harga burung parkit di pasaran setiap saat selalu berubah mengikuti hukum pasar, di sinilah perlunya selalu memonitor ke pasar, menjalin kerja sama dengan peternak lain, jangan sekali-sekali menjual tanpa mengetahui perkembangan harga terkini, lebih baik menahan diri sewaktu harga rendah. Dengan cara demikian diharapkan keuntungan dapat diperoleh secara maksimal.

Cara Mengetahui Umur Parkit Siap Kawin

Burung parkit merupakan burung yang cantik dengan bulu warna yang indah, selain itu harganya pun sangat terjangkau, meskipun burung ini merupakan burung hias namun dia juga memiliki suara crecetan yang lumayan untuk di jadikan masteran Burung kicau lainnya, bahkan ada sobat kicau mania yang mencetak burung parkit gacor nya memiliki suara tembakan seperti Cililin maupun Kenari.

Pada artikel ini kami akan memberikan informasi tentang Cara mengetahui usia burung Parkit berdasarkan ciri fisik, hal ini sangat penting karena dalam hal berternak Parkit, atau burung apapun kita harus megetahui umur yang sudah dewasa untuk di jadikan indukan dalam berternak nanti. Sebenarnya ada jenis burung Parkit Australia, Parkit Amerika, Parkit Holland dan yang lainnya, namun yang akan kami ulas kali ini adalah untuk yang dari Holland.

Baiklah, mari kita bahas umur parkit berdasarkan ciri-cirinya:
  1. Garis-garis yang berada di sekitar kepala.Burung muda atau yang masih di bawah umur 4 bulan biasanya memiliki garis-garis hitam yang berjajar di area kepalanya dan garis-garis akan hilang saat burung mulai mabung atau menginjak umur antara 5-6 bulan hingga tumbuh bulu baru tanpa garis-garis lagi.
  2. Bintik atau bercak hitam di area dagu / leher.Saat usia muda terdapat bercak-bercak hitam yang kurang jelas dan seiring umurnya bertambah bercak hitam ini akan semakin jelas dan akan membentuk titik-titik hitam.
  3. Warna iris pada mata.
    Iris mata atau yang lebih jelasnya lingkar mata yang terletak di luar bola matanya, ini warnanya hitam ketika masih muda (di bawah 4 bulan), lalu akkean berubah menjadi abu-abu samar pada umur 4-6 bulan, lalu jadi putih keabu-abuan pada umur 6-8 bulan dan akan menjadi putih jelas dan terang  ketika umur 8 bulan +, di umur inilah burung siap di ternak.
  4. Warna pada Cere.
    Cere atau lubang sekitar hidung pada burung Parkit ini merupakan pembeda antara jantan dan betina, untuk betina memiliki warna putih dan untuk jantan berwarna ungu/biru, nah warna ini jika semakin tua umurnya maka akan semakin tua, jelas dan terang juga warna cerenya.
Sobat bisa lihat perbedaan pada gambar di bawah ini


Mulai Membuat Pesanan

Contact Us
Alynea Farm
082327666677
Sleman, Yogyakarta

Blog Archive

Text Widget

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.